Pakaian Adat Bukittinggi Saisuak (1929)

Apakah telah ada deskripsi mengenai baju adat Minangkabau dengan seluruh variasinya? Itu mestinya perlu dilaksanakan, karena pakaian merupakan elemen kebudayaan yang sangat penting, perubahan pakaian suatu golongan atau kelompok masyarakat hingga batas tertentu merefleksikan perubahan tradisi dan mentalitas masyarakat tersebut.

Foto-foto Minang saisuak mengenai pakaian adat Minangkabau pemperlihatkan bahwa ada variasi yang cukup kontras dalam bentuk pakaian adat di Minangkabau. Namun, masih kurang jelas apakah variasi itu ditentukan oleh perbedaan luhak, kelarasan, nagari atau oleh faktor-faktor lainnya.Misalnya, dalam sebuah teks klasik saya menemukan nama destar saluak timbo dan tikuluaktanduak. Mengenai jenis-jenis destar dan tikuluak itu, barangkali perlu diadakan penelitian lebih dalam oleh kalangan akademik seperti dari ISI Padang Panjang, Universitas Andalas, dan Universitas Negeri Padang. Alangkah baiknya jika semua unsur kebudayaan Minangkabau, klasik dan baru, dideskripsikan dalam sebuah kamus lengkap Minangkabau.

Pakaian Adat Bukittinggi Saisuak (1929)

Foto klasik yang kami turunkan dalam artikel Minang saisuak kali ini memperlihatkan sekelompok lelaki dan perempuan yang sedang memakai pakaian adat. Judul foto ini adalah ‘Minangkabause adatkleding, Fort de Kock, Sumatra’ (Pakaian adat Minangkabau, Fort de Kock [Bukittinggi], Sumatra). Perhatikan destar (deta) dan tikuluak wanita yang khas yang terlihat dalam foto ini. Kelihatan kekhasannya, yang berbeda dengan di tempat lain.

Tidak diketahui siapa mat kodak foto ini. Yang jelas, foto yang berukuran 9 x 12 cm. ini dibuat sekitar tahun 1929, zaman ketika modernitas Barat sudah mulai merasuk ke dalam masyarakat Minangkabau.

Yang segera muncul dalam pikiran generasi Minang zaman sekarang seperti saya adalah: dari bahan apakah pakaian ini dibuat? Bagaimana membuat destar dan tikuluak yang bentuknya sangat unik ini? Dan bagaimana cara memasangkannya di kepala?


sumber:Suryadi – Leiden, Belanda (Sumber foto: Tropenmuseum, Amsterdam)

0 Comments


EmoticonEmoticon