Randai adalah salah satu seni pertunjukan Minangkabau yang terkenal. Para peneliti Barat menyebutnya folk theatre atau open-air-theatre of Minangkabau. Menurut A.A. Navis (1984:276) Randai yang terlihat seperti sekarang, dengan penampilan unsur lakon, lahir semenjak siswa Sekolah Raja (Kweekschool) di Bukittinggi pada tahun 1924 mengangkat certa Cindur Mata ke pentas sandiwara dengan menggunakan bahasa Minangbau. (lihat juga Taufik Abdullah 1970).
Foto ini, yang dibuat C. Nieuwenhuis, merekam bentuk randai yang lebih sederhana: tampaknya hanya terdiri dari tarian perkelahian (vechtkunst) dan musik, dengan penampil semuanya laki-laki. Pertunjukan ini diadakan di Padang Panjang pada tahun 1890, diadakan di depan sebuah gedung pemerintah kolonial (soalnya kelihatan bendera Belanda berkibar tuh). Wah, para penontonnya kelihatan sangat antusias. Sebagai teater rakyat yang unik dan tak ada duanya di dunia, randai perlu kita lestarikan dan terus kita apresiasi, boleh saja kita sesuaikan dengan perkembangan zaman. VCD randai, seperti yang telah diproduksi oleh Tanama Record, Minang Record dan beberapa perusahaan rekaman lainnya di Sumatra Barat, misalnya, kenapa tidak? Ayo! Mari kita lestarikan randai.
sumber:
Suryadi Leiden, Belanda (Sumber foto: KITLV Leiden).
0 Comments
EmoticonEmoticon